Surakarta, Suarajateng.id – Lembaga Kajian Lintas Kultural (LKLK) berkomitmen menyelenggarakan Workshop Literasi Digital Pemuda Solo Raya. Sebanyak 35 peserta di ‘gembleng’ aga kritis dan bijak dalam menghadapi arus disinfomasi.
Workshop digelar 16 lselama dua hari, sejak pada 15-16 Februari 2025 di Hotel Sarila Kalilarangan, Surakarta. Sebanyak 35 peserta yang mengikuti pelatihan ini merupakan pegiat sosial dari berbagai daerah di Soloraya.
“Workshop ini bertujuan untuk membekali generasi muda dengan keterampilan literasi digital yang kritis, bijak, dan berdaya dalam menghadapi tantangan era disinformasi,” ujar Ketua Panitia, Fadhel Moubharok, Minggu (16/2/2025)
Fadel menuturkan, selama dua hari para peserta digembleng oleh narasumber yang kompeten. Mulai dari wawasan mendalam mengenai ancaman informasi palsu, keamanan digital, serta strategi penggunaan teknologi untuk kepentingan sosial.
Workshop dibuka dengan pemaparan Direktur LKLK, Sofwan Faizal Sifyan tentang urgensi membangun kesadaran literasi digital di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
“Generasi muda harus mampu memilah informasi yang valid serta menghindari jebakan filter bubble dan echo chamber di media sosial,” ujar Sofwan dalam paparannya
Sesi berikutnya diisi oleh Mohd. Adhe Bakti, Direktur Pusat Kajian Radikalisme dan Terorisme. Ia mengupas peran cyber army dalam menyebarkan propaganda digital.
Ia juga menguraikan bagaimana hoaks dan disinformasi sering kali digunakan untuk kepentingan politik dan sosial, serta cara efektif untuk mendeteksinya.
Pada hari kedua, para peserta dibekali pengetahuan tentang: Jurnalisme, Hukum, dan Etika dalam Literasi Digital. Pada hari kedua ini, setidaknya ada tiga narasumber utama, Sofwan Faizal Sifyan kembali memberikan materi tentang strategi membangun gerakan literasi digital berbasis komunitas. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pegiat sosial dan media untuk memperluas dampak literasi digital.
Sementara itu, Ichwan Prasetyo, jurnalis dari Harian Umum Solopos, yang juga menjadi pembicara dalam workshop ini menjelaskan prinsip-prinsip dasar jurnalisme dalam menangkal berita palsu. Ia membagikan teknik fact-checking yang dapat digunakan oleh masyarakat umum untuk memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya.
Workshop ditutup dengan materi dari Dr. Dr. Istiqomah, Sp.FM, SH, MH, Pengurus PW Fatayat NU Jawa Tengah, yang membahas aspek hukum dalam literasi digital. Ia mengingatkan peserta tentang konsekuensi hukum dari penyebaran hoaks serta pentingnya menjaga etika dalam berinteraksi di dunia maya.
Sebelumnya LKLK menggelar Dialog Publik dan Temu Tokoh dengan tema “Mencegah dan Menanggulangi Post Truth – Sebuah Transformasi Paradigma Baru dalam Bersosialisasi”.
Kegiatan ini diselenggarakan Jumat, 14 Februari 2025 di Ballroom Hotel Tosan Solobaru, Sukoharjo. Sebanyak 100 orang generasi muda serta pegiat media sosial se-Soloraya hadir pada acara tersebut.
Tujuan utama kegiatan ini dalam rangka mencegah dan menanggulangi post truth yang kian membudaya di masyarakat.