Surakarta, Suarajateng.id – Lembaga Kajian Lintas Kultural (LKLK) berkomitmen memperkuat ketahanan masyarakat dalam menghadapi derasnya disinformasi. Salah satu langkah konkret yang dilakukan LKLK terus menggelar program edukasi kesadaran literasi digital.
Komitmen ini disampaikan Direktur LKLK, Sofwan Faizal Sifyan usai sukses menggelar workshop Literasi Digital Pemuda Soloraya pada hari Sabtu-Minggu, 15-16 Februari 2025 di Hotel Sarila Kalilarangan, Surakarta.
“Dengan semangat kolaborasi, LKLK berkomitmen untuk terus mengadakan program edukasi digital yang dapat memperkuat ketahanan masyarakat dalam menghadapi era disinformasi,” ujar Sofwan, Minggu (16/2/2025)
Sofwan bersyukur program-program edukasi literasi digital yang digelar pihaknya, termasuk workshop ini mendapatkan respons positif dari para peserta. Mereka merasa lebih siap menghadapi tantangan informasi digital.
Namun bagi Sofwan workshop yang digelar pihaknya baru langkah awal untuk menciptakan ekosistem digital yang sehat dan bertanggungjawab.
Menurutnya, butuh konsistensi, komitmen dan semangat kolaborasi untuk memperkuat ketahanan masyarakat dalam menghadapi era disinformasi.
Ia berharap generasi muda ‘jebolan’ workshop ini turut menjadi garda depan dalam menciptakan ekosistem digital yang sehat.
“Workshop juga kami harap jadi langkah awal bagai generasi muda untuk berperan aktif dalam menciptakan ekosistem digital yang sehat dan bertanggung jawab,” ujarnya
Garda Depan
Program Edukasi Literasi Digital yang digelar lembaga Kajian Lintas Kultural (LKLK), diakui Sofwan memang menyasar generasi muda.
Bulan tanpa alasan, kata Sofwan generasi muda merupakan pengguna media sosial terbesar, sekaligus menjadi kelompok yang paling rentan terhadap dampak negatif perkembangan teknologi informasi.
Ia menegaskan, ditengah arus disinformasi ini, generasi muda harus mampu memilah informasi yang valid. Mereka perlu dibekali dengan kemampuan berpikir kritis, ketahanan terhadap konten manipulatif, serta pengetahuan tentang etika dan hukum dalam bermedia sosial.
“Maka keterampilan literasi digital yang kritis, bijak, dan berdaya dalam menghadapi tantangan era disinformasi menjadi sebuah keharusan di saat ini,” pungkasnya