Surakarta, Suarajateng.id – Lembaga Kajian Lintas Kultural (LKLK) menggelar Workshop Literasi Digital Pemuda Solo Raya di Hotel Sarila Kali Larangan, Surakarta.
Acara yang digelar sejak Sabtu-Minggu 15-16 Februari 2025 ini menyuguhkan sejumlah materi penting yang sangat bermanfaat. Mulai dari wawasan mendalam tentang bahaya informasi palsu, keamanan digital, serta strategi penggunaan teknologi untuk kepentingan sosial.
Setidaknya ada beberapa poin penting yang menjadi bekal para peserta untuk menghadapi persoalan disinformasi yang marak saat ini.
- Memahami Tantangan Disinformasi dan Keamanan Digital.
Direktur LKLK, Sofwan Faizal Sifyan, menyampaikan urgensi membangun kesadaran literasi digital di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
Ia menegaskan, generasi muda harus mampu memilah informasi yang valid, serta menghindari jebakan filter bubble dan echo chamber di media sosial.
- Membongkar Kepentingan Dibalik Hoax dan Disinfomasi
Direktur Pusat Kajian Radikalisme dan Terorisme, Mohd. Adhe Bakti, mengupas peran cyber army dalam menyebarkan propaganda digital. Hoax dan disinformasi sering kali digunakan untuk kepentingan politik dan sosial. Adhe juga mengungkapkan sejumlah cara untuk mendeteksinya.
- Strategis Membangun Gerakan Literasi Digital
Sofwan Faizal Sifyan menyampaikan strategi membangun gerakan literasi digital berbasis komunitas. Ia memaparkan pentingnya kolaborasi antara pegiat sosial dan media untuk memperluas dampak literasi digital.
- Prinsip Jurnalisme dan Teknik Fact Cheking
Ichwan Prasetyo, jurnalis dari Harian Umum Solopos, yang menjelaskan prinsip-prinsip dasar jurnalisme dalam menangkal berita palsu. Ia membagikan teknik fact-checking yang dapat digunakan oleh masyarakat umum untuk memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya.
- Hukum, dan Etika dalam Literasi Digital
Dr. Dr. Istiqomah, Sp.FM, SH, MH, Pengurus PW Fatayat NU Jawa Tengah, membahas aspek hukum dalam literasi digital. Ia mengingatkan peserta tentang konsekuensi hukum dari penyebaran hoaks serta pentingnya menjaga etika dalam berinteraksi di dunia maya.
Kegiatan ini mendapatkan respons positif dari para peserta, yang merasa lebih siap menghadapi tantangan informasi digital. Workshop ini diharapkan menjadi langkah awal bagi generasi muda untuk berperan aktif dalam menciptakan ekosistem digital yang sehat dan bertanggung jawab.
LKLK berkomitmen untuk terus mengadakan program edukasi digital yang dapat memperkuat ketahanan masyarakat dalam menghadapi era disinformasi.
Workshop Literasi Digital Pemuda Solo Raya ini merupakan bagian dari program edukasi literasi digital yang diselenggarakan oleh Lembaga Kajian Lintas Kultural (LKLK).
Sebelumnya, pada Jumat 14 Februari 2025, lembaga ini menggelar dialog publik dan temu tokoh bertajuk “Mencegah dan Menanggulangi Post Truth – Sebuah Transformasi Paradigma Baru dalam Bersosialisasi”. Acara ini diikuti sekitar seratus orang peserta dari berbagai lata belakang, mulai dari pegiat media sosial hingga aktivis ormas.