KKN UNDIP Di Sragen Periksa Gula Darah Lansia & Edukasi Diabetes Melitus

SRAGEN (SUARAJATENG ID)— Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang mengadakan pengecekan gula darah gratis dan pemberian edukasi mengenai diabetes melitus kepada warga lanjut usia Desa Gesi, Kec. Gesi, Kabupaten Sragen pada Sabtu, 22 Juli 2023. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja monodisiplin  mahasiswa KKN Undip.

Mahasiswa KKN UNDIP Di Desa Gesi, Kec. Gesi, Kabupaten Sragen pada Sabtu, 22 Juli 2023. Foto: Dokumentasi KKN UNDIP.

Desa Gesi merupakan salah satu desa di Sragen yang memiliki masalah kekurangan air,  sektor perkebunan serta komoditas utama dari desa ini adalah tebu. Selain dijual ke luar desa, tebu yang dihasilkan juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembuatan gula oleh warga.

Oleh sebab itu, menjadi suatu hal yang normal masyarakat Desa Gesi menjual, dan mengonsumsi minuman yang manis. Akan tetapi, tingkat konsumsi makanan atau minuman manis yang mengandung gula berlebihan dapat meningkatkan risiko hiperglikemia yang nantinya akan menuju pada penyakit diabetes melitus (DM).

Lansia Paling Berisiko

Risiko munculnya DM sendiri semakin meningkat bagi orang yang sudah memasuki usia lanjut (lebih dari 60 tahun). Berdasarkan latar belakang masalah tersebut sekaligus bertepatan dengan jadwal pelaksanaan posyandu lansia, menjadi alasan mahasiswa KKN Undip menyelenggarakan kegiatan ini.

Didampingi oleh ibu-ibu kader posyandu, bidan desa, dan petugas laboratorium puskesmas Gesi, kegiatan tersebut diawali dengan mahasiswa KKN membantu pelaksanaan posyandu balita yang kemudian dilanjutkan dengan posyandu lansia di tempat yang sama. Terdapat 30 warga lansia yang menjadi peserta kegiatan pengecekan gula darah gratis ini.

“(Mengecek kadar glukosa darah), kebetulan itu memang menjadi rencana program posyandu lansia untuk bulan ini, bulan lalu kami (kader posyandu) baru cek kadar kolesterol saja.” ucap Ibu Sriyatun, salah satu Kader Posyandu Rahayu di Dukuh Ngrandu dalam keterangan persnya.

Pengecekan gula darah sewaktu pada lansia ini dilakukan dengan Metode Finger Prick Test, jari lansia akan ditusuk menggunakan lancing device dan tetesan darahnya akan ditempelkan ke strip glukosa.

Hasil normal untuk pengecekan gula darah sewaktu adalah 60 – 140 mg/dl. Hasil pengukuran di atas batas tersebut dianggap sebagai kondisi hiperglikemia dan berpotensi untuk menunjukkan kemungkinan diabetes melitus.

Akan tetapi pengecekan gula darah sewaktu sangat dipengaruhi oleh apa yang dimakan oleh individu tersebut sebelum pemeriksaan. Oleh karena itu, lansia yang didapati hasil pengecekannya di atas batas normal diedukasi dan diminta untuk mengecekkan dirinya kembali ke puskesmas untuk menjalani pemeriksaan gula darah puasa yang lebih akurat.

Dari 30 lansia yang diperiksa, didapatkan rata-rata gula darah warga lansia Dukuh Ngrandu sebesar 138,5 mg/dl. Sedangkan lansia yang terdeteksi hasilnya di atas batas normal (hiperglikemia) ditemukan sebanyak 8 orang (26,67%). Setelah pengecekkan, para lanisa diberi edukasi tentang DM melalui leaflet yang disediakan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Selain itu, lansia yang mendapat hasil pengecekan di atas kadar normal diminta untuk memeriksakan diri ke puskesmas oleh bidan desa. (kukuh)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.