Amin Ak: Percepatan Swasembada Gula Harus Libatkan Petani Tebu

SUARAJATENG ID (Jakarta) -Program percepatan Swasembada Gula Nasional harus melibatkan petani tebu dan berdampak pada kesejahteraan mereka.

Hal itu disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKS, Amin Ak menanggapi draft Peraturan Presiden (Perpres) tentang percepatan swasembada gula nasional yang saat ini beredar.

Dalam draf yang beredar, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III ditunjuk menjadi leading sector upaya percepatan swasembada gula nasional, dalam pemenuhan kebutuhan konsumsi dan industri.

Amin mendukung rencana percepatan swasembada ini. Namun ia menegaskan bahwa, PTPN III harus menjadikan petani tebu sebagai tulang punggung kebangkitan industri gula nasional.

Caranya, kata Amin, dengan menyerap tebu atau gula produksi petani dengan harga yang menguntungkan petani. Selain itu juga dan berperan aktif meningkatkan produktivitas dan kualitas gula yang diproduksi petani..

“PTPN wajib menyerap tebu atau gula produksi petani dengan harga yang menguntungkan petani, dan berperan aktif meningkatkan produktivitas dan kualitas gula petani yang menjadi mitranya,” ujar Amin Ak, Selasa (4/10/2022).

Swasembada Gula

Program percepatan swasembada gula untuk kebutuhan konsumsi ditargetkan dapat dicapai paling lambat akhir Tahun 2025. Sedangkan, swasembada gula untuk kebutuhan industri paling lambat dapat dicapai akhir Tahun 2030.

Upaya pemerintah dalam mencapai swasembada ini diantaranya dengan meningkatkan produktivitas tebu hingga 93 ton/ha dan peningkatan rendeman sebesar 11,2% atau produksi gula sekitar 10,42 ton/ha.

Dengan perluasan areal lahan perkebunan tebu sampai dengan 700 ribu hektar, artinya pemerintah menargetkan produksi gula nasional sebesar 7,3 juta ton per tahun.

Sebagai catatan, pada tahun 2022 ini kebutuhan gula konsumsi rumah tangga dan Industri secara nasional kurang lebih 6,5 juta ton.

Sementara itu, produksi gula nasional tahun 2021 lalu hanya berkisar 2,2 juta ton. Berarti pemerintah harus mengimpor gula kurang lebih 4,3 juta ton satu tahun untuk mencukupi kebutuhan.

Amin mendesak pemerintah lebih serius mewujudkan program swasembada. Menurutnya, sinergi berbagai pihak dengan para petani tebu adalah salah satu kunci keberlanjutan industri gula nasional.

Tak hanya itu, menurut Amin, pembinaan dan bantuan fasilitas agar produktivitas lahan petani terus meningkat harus dikedepankan. Saat ini produktifitas lahan petani hanya berkisar 6 ton gula/ha.

“Seharusnya dengan strategi _on farm_ dan _off farm_ yang baik produktifitas perkebunan tebu milik petani bisa menghasilkan minimal 8 ton gula/ha,” tutur Amin

Terkait kekhawatiran petani dengan pemberian fasilitas impor gula rafinasi kepada PTPN III, menurut Amin hal itu tidak menjadi masalah, selama pemerintah dan PTPN III berkomitmen menyerap seluruh produksi gula petani sebagai bagian dari upaya untuk mencapai swasembada gula nasional.

“Kami di Komisi VI DPR, akan terus mengawal dan mengawasi agar PTPN III menjalankan komitmen tersebut. Saat swasembada gula tercapai, Indonesia tidak perlu lagi mengimpor gula,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.