SOLO, (Suarajateng.id) Lovely Pink Solo (LPS) wadah para penyintas kanker payudara Kota Solo. Baru-baru ini mengadakan gathering seluruh anggota, dengan tema ‘Bahagia Itu Obat’ bertempat di rumah salah satu member LPS, Sondakan, Laweyan, (26/01).
Acara gathering para member rutin ini diadakan tiga kali dalam setahun, atau insidental menjelang event bakti sosial. Peserta gathering tidak hanya dari Solo Raya tapi juga dari Kota lain seperti Salatiga, dan Yogyakarta. Meskipun mayoritas mereka rata-rata masih berjuang untuk ‘sehat’ dan melawan penyakitnya mereka tetap tersenyum dan tertawa lepas tanpa beban.
“Anggota LPS ada 350-an, ini merupakan gathering pertama di tahun 2020”, kata Sie Keanggotaan LPS, Mardian Fevin Nugraheni kepada Suarajateng.id belum lama ini.
Gathering kali ini diawali dengan senam bersama seluruh member LPS. Meskipun hari menjelang siang para member tetap semangat mengikuti gerakan senam. Usai senam bersama para peserta rehat sejenak dengan bernyanyi dan games. Acara diakhiri dengan sesi tanya dokter yang diisi langsung oleh dokter Kristanto Yuli Yarsa.
Evin panggilan akrab Fevin mengungkapkan selain gathering LPS sering mengadakan kampanye edukasi tentang kanker payudara kepada khalayak luas. Serangkaian kegiatan itu berlangsung di sekolah-sekolah, instansi pemerintah dan kelompok ibu-ibu PKK di Kota Solo. Untuk kegiatan baksos mereka biasanya mengadakan seminar, penyuluhan dan USG gratis.
“Rencananya kami akan mengadakan acara di CFD Solo pada bulan Februari, tapi masih mau dirapatkan lagi untuk konsep acaranya,”
Evin menambahkan kegiatan USG gratis sebagai deteksi dini yang menentukan seseorang menderita kanker atau tidak, kanker ganas atau bukan ini biasanya diikuti oleh 40 peserta. Saat ini pihaknya bekerjasama dengan sejumlah rumah sakit di Solo seperti Kasih Ibu, Moewardi dan Indriati untuk pengadaan USG gratis.
LPS sangat kooperatif membantu sesama member, misalnya dengan keberadaan tim pendamping. Tim pendamping terdiri dari para penyintas yang sudah selesai masa pengobatan kankernya. Tim mendamping berusaha untuk mengawal proses pengobatan yang dijalani oleh setiap member, bahkan untuk member yang aktif dibuatkan buku rekam medis seperti raport.
“Kita ada buku raport yang isinya tentang riwayat pengobatan yang sudah dilaksanakan oleh member, saat ini kami memiliki 17 tim pendamping” tutur Evin.
Manajemen stress menjadi obat yang mujarab bagi para penyintas kanker, termasuk member LPS. Tentu selain pengobatan medis yang harus dilaksanakan secara berkala oleh setiap member. Selain itu mereka juga dituntut untuk selalu menjaga pola makan yang sehat, bebas dari MSG, pemanis buatan, dan pewarna makanan harus selalu mereka jaga.
Evin Penyintas Kanker Payudara yang Optimis
Evin menderita kanker sejak akhir tahun 2012 dan bergabung dengan LPS sejak tahun 2016. LPS memberi banyak manfaat baginya selain mendapatkan keluarga baru, yang senasib seperjuangan dia juga kerap menemukan rasa saling gotong royong misal dalam hal penggunaan obat. Tak jarang antar sesama member saling ‘subsidi’ obat.
“ Saya dulu bekerja di mesin konstruksi, pada tahun awal tahun 2012 saya keluar dan pada akhir tahun 2012 saya terkena kanker, tapi karena sedang menyusui saya baru menjalani operasi pada Maret 2013,” tutur Evin.
Evin tetap optimis menjalani hidup meskipun hingga kini dia masih dalam masa pengobatan. Selain sebagai ibu rumah tangga dia juga sibuk berjulan online-shop. Usaha online-shopnya salah satunya ialah aneka frozen food. Dia berharap para perempuan untuk bisa melakukan deteksi dini kanker dengan melakukan ‘Sadari’yakni periksa payudara sendiri.
“ Satu pekan setelah mens sehabis mandi, lakukanlah ‘Sadari’, kalau ditemukan benjolan segera USG untuk tahu itu ganas atau tidak,” pesannya.
Member atau anggota LPS saat ini berasal dari berbagai kalangan mulai dari ibu rumah tangga hingga seorang dokter. Acara gathering menjadi ajang saling support satu sama lain. Tak jarang bagi mereka yang memiliki waktu luang datang mendampingi member yang sedang menjalankan operasi. Selain itu mereka juga kerap membantu mencarikan biaya berobat bagi member yang terkendala biaya.
Reporter: Kukuh Subekti
Seruuuuuu….
Mau dong ikutan..
Nomer wa yang bisa dihubungi berapa nggih