KARANGANYAR, (SuaraJateng.id) — Lembaga Pemberdayaan Peternak Mustahik (LPPM) Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menggelar perhelatan Jambore Peternak Nusantara 2019 selama 3 hari, Senin-Rabu,(13-15/05/2019) di The Lawu Park Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.
“Tujuannya adalah dua hal, pertama untuk sarana konsolidasi balai-balai ternak yang ada di kita, kemudian juga dengan teman-teman HPDKI dan yang kedua adalah dalam rangka capacity building,” pungkas Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Irfan Syauqi Beik kepada para awak media, Senin (13/05/2019) sore.
“Salah satu kewajiban kita di BAZNAS ini adalah melakukan pendampingan dan penguatan terhadap mustahik (penerima manfaat zakat-red) yang kita bina supaya mereka juga selalu meningkat kemampuannya,” tukasnya.
Dalam kegiatan Jambore Peternak Nusantara tersebut, para peternak mustahik diajarkan tentang produksi, manajemen budidaya perbibitan, pembiakan ternak, manajemen penggemukan ternak domba, manajemen pakan, dan manajemen kesehatan ternak.
“Karena salah satu hal penting ketika kita bicara pemberdayaan ekonomi didalamnya adalah peternak mustahik, yaitu bagaimana mereka bisa meningkat terus skil dan kapasitas produksi, sehingga mereka bisa dibekali dengan tren tren terbaru,” cetusnya.
“Ilmu ilmu perkembangan terbaru yang diharapkan ini bisa memperkuat aspek produksi sehingga produksi yang kita harapkan bisa terus meningkat karena salah satu tantangan kita adalah masih terletak pada kemampuan kita,” tandasnya.
Irfan mengungkapkan harapanya, dengan adanya pelatihan dan pendampingan terhadap para peternak mustahik tersebut, dalam satu tahun sudah bisa meningkatkan kesejahteraan dan menjadi peternak yang mandiri.
“Ini kita lakukan secara berkala kapasitasnya terus meningkat, maka kita harapkan nanti mereka bisa bertransformasi hari ini jadi perternak mustahik mungkin tahun depan bisa menjadi peternak muzzaki, jadi itu yang kita harapkan,” ujarnya.
BAZNAS, imbuh Irfan, sudah memiliki 21 balai ternak binaan di seluruh Indonesia, dengan jumlah peternak sekitar 500 dan bantuan hewan ternak lebih dari 4000 ekor.
“Yang kita bantu hampir 500 peternak dengan jumlah hewan ternak kambing itu 3900 an ekor dan sapinya sekitar 110, jadi sudah cukup efisien yang kita bantu,” jelasnya.
“Satu peternak punya sekitar 9 kambing, per peternak sekitar 21 juta kali 500, itu bentuk intervensi dana yang sudah kita keluarkan dan itu kemudian konsolidasikan di 21 balai ternak yang kita miliki,” tukasnya.
Dalam Jambore Peternak Nusantara 2019 tersebut LPPM BAZNAS fokus mengundang para peternak kambing dan domba, peserta yang berjumlah 77 diantarnya dari Jateng, Jabar, Banten, Yogyakarta, Kalimantan Timur, Lampung, dan Nusa Tenggara Barat.
Untuk diketahui, Jambore Peternak Nusantara adalah kegiatan peningkatan kapasitas bagi peternak binaan BAZNAS, peternak umum, dan para pendamping program pemberdayaan peternak. Adapun materi yang disampaikan mulai dari kebijakan pemerintah dalam dunia peternakan, perkembangan peternakan tahun 2018 dan proyeksi potensi peternakan tahun 2019, pendayagunaan zakat dalam pemberdayaan peternak, pemasaran ternak melalui program aqiqah, manajemen keuangan usaha peternakan, dan potensi usaha kuliner berbasis ternak domba dan kambing. Selain itu, materi aspek hulu atau produksi juga dibahas, yaitu manajemen budidaya perbibitan dan pembiakan ternak, manajemen penggemukan ternak domba, manajemen pakan, dan manajemen kesehatan ternak.
Penyampaian materi didesain dengan 5 metode pembelajaran orang dewasa, yaitu metode presentasi dari pemateri, diskusi penajaman materi antara pemateri dengan peserta, studi kasus permasalahan yang dialami oleh peternak, praktek langsung di kandang, dan kunjungan lapangan ke kandang peternak sukses. Dengan berbagai metode tersebut diharapkan peserta bisa memahami materi dengan baik dan mampu menerapkannya di lokasi masing-masing.
Pemateri yang dihadirkan terdiri dari Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Bapak drh. I Ketut Diarmithe, MP.; Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS, Bapak Irfan Syauqi Beik, Ph. D.; Ketua Umum Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI), Bapak Ir. Yudi Guntara Noor; Presiden Asosiasi Pengusaha Aqiqah lndonesia (Aspaqin), Bapak Hasan Al Bana; Ketua Perserikatan Peternak Kambing Domba Yogyakarta (PPKDY), Bapak Aprila Respati Adi; Owner The Lawu Park, Bapak Parmin Sastro Wijono; Kepala Pemberdayaan Peternak Mustahik (LPPM) BAZNAS, Bapak drh. Ajat Sudarjat; Manajer Program Peternakan LPPM BAZNAS, Bapak Sugeng Prayitno, S. Pt.; Manajer Operasional dan Keuangan LPPM BAZNAS, Bapak Eka Notiansyah, SE.; dan Supervisor Produksi Temak LPPM BAZNAS, Bapak Achmad Salman Farisy, A. Md.
Jumlah peserta yang hadir sebanyak 77 orang. Peserta yang hadir sebagian besar berasal dari daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, Yogyakarta, Kalimantan Timur, Lampung, dan Nusa Tenggara Barat. Mereka adalah peternak binaan BAZNAS yang tergabung dalam program Balai Ternak BAZNAS.
Selain dari petemak BAZNAS, banyak peserta umum yang merupakan para peternak mandiri yang selama ini merasa masih kurang dan perlu meningkatkan kapasitasnya dalam hal produksi, pengolahan, dan pemasaran produk peternakan.
Di samping para peternak, peserta yang hadir ada juga yang berasal dari perwakilan Direktorat Peternakan dan Kesehatan Hewan Kemenn Rl, Dinas Peternakan atau yang membawahi bidang peternakan, BAZNAS Pusat, BAZNAS Daerah, pengurus asosiasi petemak, pengusaha olahan produk temak, dan tim Lembaga Pemberdayaan Petemak Mustahik (LPPM) BAZNAS.
Adapun, Tujuan diselenggarakan Jambore Peternak Nusantara antara lain : l. Menjalin silaturahim dan saling mengenal antara para pelaku usaha peternakan Indonesia. 2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam manajemen dan teknis budidaya peternakan bagi peternak dan pendamping program pemberdayaan peternak. 3. Mensosialisasikan konsep program Balai Temak BAZNAS kepada pihak pemerintah, swasta, dan masyarakat umum.
Pada acara Jambore Peternak Nusantara 2019 ini juga dilangsungkan “Launching Buku Saku Bagi Petemak”. Buku ini disusun oleh tim LPPM BAZNAS yang terdiri dari drh. Ajat Sudarjat, Sugeng Prayitno, S. Pt., dan Achmad Salman Farisy, A. Md. Dengan terbitnya buku ini diharapkan menjadi buku panduan pembelajaran bagi semua peternak binaan BAZNAS dan masyarakat umum yang akan atau sudah beternak. Isi materi yang ada di dalam buku tersebut menjadi materi wajib yang harus dikuasai dan difahami oleh semua peternak yang tergabung dalam program Balai Temak. Pada acara launching akan dilakukan penandatanganan prasasti berbentuk cover buku. Penandatanganan akan dilakukan oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI, Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS, Ketua Umum HPDKI, Kepala LPPM, para penulis, dan perwakilan petemak yang hadir.
Jambore kali ini cukup spesial karena berlangsung pada bulan Ramadhan, maka juga terdapat rangkaian acara seperti berbuka bersama, shalat tarawih, tadarus Al Quran bersama, shalat lima waktu berjamaah, dan sahur bersama. Dengan serangkaian aktivitas tersebut diharapkan para peserta bisa menikmati jambore dengan memahami materi seputar dunia peternakan dan menikmati suasana ibadah Ramadhan.