Potensi Budidaya Bawang Putih di Wonosobo Capai 3.700 Hektare

WONOSOBO, (SuaraJateng.id) — Potensi budidaya bawang putih di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, mencapai sekitar 3.700 hektare, namun hingga kini belum banyak lahan yang dimanfaatkan untuk pengembangan komoditas tersebut.

“Potensi untuk pengembangan bawang putih di Kabupaten Wonosobo luar biasa mencapai 3.700 hektare,” pungkas Dirjen Hortikultura, Suwandi di Wonosobo, Sabtu (23/02) lalu.

Ia menyampaikan hal tersebut usai panen raya bawang putih di Desa Pagerejo, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Ia menuturkan sekarang dalam waktu satu tahun di wilayah kabupaten Wonosobo sudah ditanam 380 hektare.

“Penanaman bawang putih ini arahnya akan diproses menjadi benih semua kecuali yang ‘reject’ bisa dijual ke pasar,” jelasnya.

Ia menuturkan nanti hasil panen ini jadi benih semua. Hasil produksi bisa tiga kali lipat dari waktu tanamnya.

“Kalau 380 hektare ditanam nanti diproses benih ditanam lagi bisa dapat sekitar 1.000 hektare. Kalau 1.000 hektare diproses jadi benih lagi bisa 3000 hektare. Jadi dalam 2-3 tahun ke depan selesai,” tandasnya.

Ia mengatakan seluruh potensi lahan untuk bawang putih ditanam semua sehingga Wonosobo menjadi salah satu sentra bawang putih nasional.

“Selain Wonosobo juga dengan kabupaten tetangga, seperti Temanggung, Magelang dan sekitarnya sangat potensial untuk bawang putih,” paparnya.

Menurutnya, melalui kegiatan ini diharapkan akan mengembalikan kejayaan bawang putih waktu lalu tahun 1994-1995 Indonesia swasembada bawang putih, tetapi kemudian banjir impor besar sehingga harganya jatuh dan petani enggan menanam bawang putih.

“Insya Allah dalam waktu dekat tahun 2021 penyediaan benih bawang putih sudah selesai, berkat dukungan semua pihak,” jelasnya.

Ia menuturkan secara kualitas hasilnya bisa mencapai 9 ton per hektare. Ini hasil produksi yang sudah bagus.

“Mudah-mudahan nanti bisa lebih, nanti dikasih pembinaan, pemupukan yang baik sehingga bisa lebih baik lagi. Ini pun sudah prestasi yang bagus karena target rata-rata minimal 6 ton per hektare, ini bisa 9 ton artinya luar biasa,” tukasnya.

Sumber: Antara

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.