SOLO, (Suarajateng.id) — Pemerintah Kota Surakarta menyatakan pelaksanaan Pasar Mirunggan Gotong-Royong berdampak positif bagi masyarakat baik pedagang maupun konsumen.
“Dengan makin besarnya subsidi yang kami berikan, makin banyak pula dagangan yang dijual para pedagang. Selain itu, konsumen juga bisa memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang murah,” ujar Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Subagiyo di Solo, Jawa Tengah, Senin (24/12).
Ia mengatakan jika pada kegiatan serupa tahun lalu besaran subsidi yang diberikan pemerintah melalui Himpunan Bank Negara (Himbara) sebesar Rp20 juta, untuk tahun ini naik menjadi Rp30 juta.
Menurutnya, beberapa komoditas yang harganya diberikan subsidi, di antaranya beras Rp2.000/kg dan daging ayam Rp5.000/kg.
“Untuk besaran subsidi setiap kilogramnya sama dengan pelaksanaan tahun lalu. Langkah ini kami lakukan untuk mengendalikan harga sembako jelang akhir tahun, kalaupun ada kenaikan harga tidak terlalu tinggi,” jelasnya.
Adapun, Pasar Mirunggan Gotong-Royong sudah dilaksanakan pada tanggal 18-20 Desember 2018 di Halaman Benteng Vastenburg Solo.
Mengenai realisasi penjualan komoditas pokok selama pelaksanaan kegiatan tersebut, dikatakannya, hingga saat ini masih dihitung.
Sementara itu, mengenai keberadaan Kios Mirunggan TPID, pihaknya masih akan mengoptimalkan di empat pasar, yaitu Pasar Gede, Pasar Jongke, Pasar Harjodaksino, dan Pasar Nusukan.
“Kalau untuk rencana membuka di pasar lain belum kami pikirkan dalam waktu dekat ini. Kami ingin evaluasi di empat pasar ini dulu,” tukasnya.
Ia mengatakan keberadaan Kios Mirunggan TPID ini penting sebagai barometer harga di pasaran. Dengan demikian diharapkan pula konsumen bisa memperkomoditas pokok dengan harga terjangkau.
Sumber : Antara