Puncak Milad Muhammadiyah ke-106 Digelar di Solo, Usung Tema “Ta’awun Untuk Negeri”

SOLO, (Suarajateng.id) — Milad Muhammadiyah ke 106 di selenggarakan di Solo. Kota Solo sengaja dipilih sebagai lokasi puncak perayaan milad lantaran memiliki sejarah penting bagi perkembangan Persyarikatan Muhammadiyah.

“Dulu tahun 1985 juga di selenggarakan Mukhtamar Surakarta (Solo) menetapkan Pancasila sebagai asas dari Muhammdiyah, oleh karena itu kota ini sangat bersejarah. Selain itu, karena Muhammadiyah akan menyelenggarakan Muktamar tahun 2020 mendatang,” ujar Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Dr. H Dadang Kahmad, M.SI.

Milad Muhammadiyah ke-106 ini mengambil tema “Ta’awun untuk Negeri”. Tema ini diambil lantaran tahun ini dinilai sebagai tahun kesedihan. Bencana menimpa bangsa Indonesia secara bertubi-tubi. Bencana gempa bumi, tsunami banjir, longsor hingga jatuhnya pesawat Lion Air JT- 610 yang menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawat.

“Oleh karena itu milad tahun ini bukan milad yang bergembira ria, tetapi justru mencanangkan bagaimana berkontribusi bagi saudara kita yang tertimpa musibah,” imbuhnya.

Sebagai organisasi dakwah dan sosial, Muhammadiyah meneruskan asas perjuangan sebagai Penolong Kesengsaraan Oemmat (PKO). Muhammadiyah telah melaksanakan serangkaian program kemanusiaan. Antara lain mendirikan 661 unit hunian sementa untuk korban bencana gempa di Lombok dan sumbawa, penyaluran air bersih untuk 3.550 jiwa, layanan psikososial kepada 13.374 jiwa, layanan kesehatan kepada 11.153 jiwa dan distribusi logistik untuk 6.217 jiwa.

Sedangkan, untuk Bencana Tsunami dan Gempa Bumi di Palu, dan Donggala Muhammadiyah telah mendirikan 1.228 unit hunian, penyaluran air bersih dan sanitasi untuk 2.570 jiwa, layanan psikososial bagi 10.359 jiwa, layanan kesehatan kepada 6.282 jiwa dan distribusi logistik untuk 29. 384 jiwa.

Di sisi lain, puncak perayaan Milad Muhammadiyah ke-106 juga menganugerahkan Award kepada Wakil Presiden RI- H. Jusuf Kalla (JK). JK dipilih sebab dinilai telah banyak berkiprah untuk bangsa.

“Kita tau beliau anggota piawai dalam penyelesaian konflik, selain itu juga dekat dengan Muhammadiyah,” ungkapnya.

KH. Subari selaku Ketua Panitia Milad Muhammadiyah ke-106 mengatakan, resepsi Milad Muhammadiyah di Solo turut ditopang oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-Soloraya dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Mengapa Solo Dipilih

KH. Subari mengungkapkan, digelarnya Resepsi Milad Muhammadiyah ke-106 digelar di kawasan Mangkunegaran juga tidak lepas dari sisi historis. Sri Paduka Mangkunegoro ke-7 dan ke-8 memiliki andil bagi pendidikan Muhammadiyah. SD Muhammadiyah 1 Surakarta, SMA Muhammadiyah 1 Surakarta dan SMK Muhammadiyah 2 Surakarta. Ketiganya berdiri di tanah Mangkunegaran.

“Yang juga tidak bisa dilupakan sebagai generasi penerus Muhammadiyah, bahwa KH. Ahmad Dahlan terinspirasi mendirikan kepanduan Hizbul Wathan dari halaman Puro Mangkunegaran. Kini Hizbul Wathan telah berusia 100 tahun, banyak pemimpin bangsa yang lahir dari HW, salah satunya adalah Jenderal Sudirman,” tutur KH. Subari.

Selain itu, kota Solo juga sangat istimewa dalam sejarah perkembangan Muhammadiyah. Persyarikatan Muhammadiyah di Solo langsung didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan. Bahkan sebelum berdirinya Muhammadiyah diluar kota Jogjakarta.

“Maka ormas di Solo ini disini disebut sifat nabi Muhammad, Sidiq Amanah Tabligh, Vatonah (SATV), itulah keistimewaan kota Solo dalam sejarah Muhammadiyah,” tandas KH. Subari.

Rep : Arief Setiyanto/ Red: Tori Nuariza

 

 

 

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.