SOLO, (Suarajateng.id) — Pemerintah Kota Surakarta mempercepat pembangunan pasar darurat dengan menyiapkan lebih dari 200 kios untuk menampung para pedagang yang menjadi korban kebakaran di Pasar Legi Solo, Jawa Tengah.
“Pembangunan pasar darurat ini cukup mendesak sehingga rencana dimulai pada Senin (5/11),” ujar Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo di sela-sela pengecekan persiapan lokasi pembangunan pasar darurat di kawasan Jalan Sabang Solo, Jumat (02/11).
Menurutnya, pasar darurat itu akan dibangun di kawasan parkir Pasar Legi, di sepanjang Jalan Sabang, dan Jalan Lumban Tobing Kelurahan Stabelan.
“Kami akan bangun pasar darurat dengan kapasitas sekitar 200 kios, berukuran 2 meter kali 4 meter di Jalan Sabang, sedangkan sisanya di Jalan Lumban Tobing dan kawasan parkir pasar,” jelas Hadi Rudyatmo.
Menurut Rudyatmo, pembangunan pasar darurat tersebut mendesak agar pedagang segera dapat kembali berjualan. Jika mereka kembali berjualan di pasar, tukasnya, perekonomian segera pulih.
Pembangunan pasar darurat diawali dengan meratakan tanah di tepi Jalan Sabang untuk lokasi kios. Kawasan parkir Pasar Legi juga telah dibersihkan untuk didirikan tenda-tenda penampung pedagang
“Kami targetkan pembangunan pasar darurat ini bisa selesai selama satu minggu. Para pedagang korban kebakaran yang memiliki Surat Hak Penempatan (SHP) segera menempati pasar darurat untuk kembali beraktivitas seperti biasa,” jelasnya.
Menurut Rudyatmo, perataan di Jalan Sabang tanah segera diselesaikan dan Sabtu (3/11) bisa langsung dicor. Pemasangan tiang kayu untuk pendirian kios, dimulai pada Senin (5/11).
“Pembangunan kios pasar darurat akan dilembur agar segera selesai. Pembangunan pasar darurat menggunakan dana penanganan bencana dari APBD 2018,” ujar Rudyatmo.
Menurut Lurah Pasar Legi Marsono, petugas pasar hingga kini masih mendata jumlah pedagang Pasar Legi korban kebakaran.
Jumlah total pedagang Pasar Legi Solo tercatat sebanyak 2.440 orang, dengan rincian 245 orang menempati kios, 1.645 orang menempati los, dan 550 pedagang berada di pelataran. Namun, jumlah pedagang yang terkena dampak musibah kebakaran hingga kini masih dalam pendataan.
Sumber : Antara