SOLO, (Suarajateng.id) — Tokoh senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) H. Moedrick Sangidoe menginstruksikan agar tidak memilih PPP. Partai berlambang Ka’bah yang dinahkodai Romahurmuziy dipastikan bakal ‘nyungsep’ pada Pemilu 2019 mendatang.
- Moedrick Sangidoe adalah tokoh senior PPP di Indonesia selain KH. Maimun Zubair. Ia membesarkan PPP di skala nasional dengan gerakan Mega Bintang yang didirikannya.
Moedrick menilai saat ini partai berlambang Ka’bah itu justru tidak berpihak kepada kepentingan umat Islam. Bahkan, pimpinan PPP sekarang selalu mengamini keputusan pemerintah yang merugikan ummat islam.
“Kenyataan dilapangan, apapun yang menjadi keputusan pemerintah yang merugikan umat islam, yang namanya Romy maupun Djan Faridz mendukung serta merta,” jelasnya.
Moedrick mengungkapkan, PPP berdiri atas asas dan berideologi islam. Maka secara prinsip PPP mengemban amanah untuk memperjuangkan aspirasi umat islam. Ironisnya asas Islam pada partai berlambang Ka’bah itu tinggal slogan.
“Saya menganjurkan kepada seluruh warga PPP untuk tidak usah memilih PPP. Kita gembosi bersama-sama, sebab tidak ada manfaatnya dan banyak mudhorot nya,” ujar H. Moedrik Sangidoe di Kantor Mega Bintang, Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Rabu (10/10/2018)
Moedrik berpesan agar kader dan simpatisan PPP tetap menggunakan hak pilihnya pada pemilu 2019. Ia menyarankan agar suara dialihkan pada partai-partai yang selama ini menjadi oposisi pemerintah.
“PPP sudah jadi partai semangka, luarnya hijau tapi dalamnya merah. Jadi saya sarankan agar warga PPP supaya suaranya dialihkan ke partai-partai yang selama ini menjadi oposisi pemerintah,” pungkasnya.
Rep : Arief Setiyanto / Red : Tori Nuariza
